Rabu, 25 April 2012

Catatan Kecil Tentang Kepemimpinan Visioner

By: Supendi

Key word: Kepemimpinan, Visioner


Visioner itu begerak, dinamis menjadi pergerakan. Artinya kepemimpinan visioner yaitu yang terus menggerakan seluruh elemen-elemen yang ada secara dinamis tanpa putus, atau bisa difahami visioner itu benar-benar bersemangat dalam menjalankan amanah kepemimpinan yang sedang diembannya. Setidak-tidaknya ada beberapa unsur yang dinamis dalam diri pemimpin yang visioner:

1.       Nilai keimanan (religious values)
2.       Pola pikir (mindset)
3.       Kepribadian (character building)
4.       Sikap (attitude)
5.       Perubahan Sosial (social change)
Bebera nilai di atas dapat dijabarkan satu persatu di tulisan yang akan dantang, dan akan menjadi pekerjaan rumah bagi saya untuk lebih menajamkan kemana arah visoner yang digambarkan beberapa unsure itu.
Dan dalam kesempatan ini saya menerjemahkan sendiri makna kepemimpinan. Dan kepemimpinan itu dapat berelaborasi dengan disiplin ilmu yang lain, akan memunculkan sebuah teori baru untuk memaknai kata”bergerak”, ini sebagai konsekuensi unsur-unsur yang ada di atas, diantaranya, kepemimpinan dipadukan dengan seni maka akan muncul kreatifitas atau terapil, missal juga teori kepemimpinan dengan ilmu sejarah akan memunculkan semangat perjuangan, lebih ringkas seperti yang saya daftar dibawah ini
Kepemimpinan + Statistika = Pembacaan peluang
Kepemimpinan + Ilmu agama = Peredam amarah mendinginkan suasana
Kepemimpinan + Matematika = Penyederhanaan dan tegas dalam mengambil keputusan
Kepemimpinan + Fisika = Memunculkan perhatian
Kepemimpinan + Bahasa = Retorika.
Kepemimpinan + Manajemen = Tertib

Dan masih banyak lagi berbagai disiplin ilmu untuk dilogikakan dalam diri seorang pemimpin yang visioner. Artinya perlu yang namanya metodologi kepemimpinan, dan semakin difikirkan terasa kepemimpinan itu semakin rumit, mengapa demikian banyak factor dan penunjang yang saling kait mengait.
Dan akhirnya saya memiliki definisi baru dalam memaknai kepemimpinan yaitu sebuah seni mengatur, memerintah dan seni mempengaruhi. Mengapa diartikan sebuah seni karena kepemimpinan itu sebuah sifat bawaan yang berkembang seiring cinta, rasa dan karsa setiap manusia. Itulah yang menyebabkan setiap periodisasi kepemimpinan pasti berbada cara, sikap dan kebijakan dan juga hasil akhirnya, ada kurang dan ada lebihnya, kekuatan dan kelemahannya, keuntungan dan kerugiannya.

Dan sebagai akhir sebenarnya kepemimpinan visioner yang benar-benar pas atau tepat adalah yang konsekuen dengan visi-misinya, dan yang lebih penting adalah tepat dengan momentum masanya. Mengapa momentum menjadi sebuah perhatian, ada pemimpin yang memimpin pada saat yang kurang tepat di saat krisis atau disaat banyak bencana, namun ada yang ketemu momentum pas saat krisis kepemimpinan, pas hajat politik, dan banyak lagi momentum yang tepat atau yang kurang tepat dalam kehidupan. (Wallahu a’lamu)

Artikel lain:

0 komentar:

Posting Komentar